Apa Itu Petrichor? Rahasia Aroma Setelah Hujan dan Efeknya
Aroma khas yang muncul setelah hujan sering dikaitkan dengan perasaan tenang, fresh, dan sedikit nostalgik. Lebih dari sekadar bau tanah basah, aroma ini ternyata memiliki nama ilmiah: petrikor (petrichor).
Petrichor menyimpan cerita menarik tentang bagaimana alam bekerja, sekaligus menjelaskan mengapa aroma setelah hujan begitu melekat dalam ingatan banyak orang.
Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang apa itu petrichor, bagaimana aroma ini terbentuk, dan bagaimana kamu bisa menghadirkannya kembali di rumah tanpa harus menunggu hujan turun. Simak penjelasan berikut!
Apa Itu Petrikor (Petrichor)?

Suasana kota setelah hujan/Sumber: Canva
Petrichor adalah istilah ilmiah yang digunakan untuk menggambarkan aroma khas yang muncul setelah hujan menyentuh tanah yang kering.
Wangi ini sering kali digambarkan sebagai campuran antara aroma tanah, bebatuan, dan kesegaran alami yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, namun langsung dikenali saat tercium.
Siapa yang Menemukan Istilah Petrichor?
Istilah petrichor pertama kali diperkenalkan oleh dua ilmuwan asal Australia, Isabel Joy Bear dan Richard G. Thomas, dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan pada tahun 1964.
Keduanya merupakan peneliti di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), sebuah lembaga riset nasional Australia. Dalam penelitian mereka, Bear dan Thomas menyelidiki aroma khas yang muncul ketika hujan membasahi tanah kering, dan menemukan ada senyawa kimia tertentu yang dilepaskan oleh tanah dan batuan saat terkena air.

Richard Thomas with Joy Bear, probably 1964. Image from H. Poynton, ‘The Conversation’, March 31, 2015/Sumber: Earthnotes
Asal Usul Nama “Petrichor”
Untuk menamai fenomena ini, Bear dan Thomas menggabungkan dua kata dari bahasa Yunani:
-
Petra yang berarti batu,
-
Ichor yaitu cairan mitologis yang diyakini mengalir dalam tubuh para dewa.
Gabungan tersebut melahirkan istilah petrichor, yang secara harfiah berarti “darah dari batu.” Dari sini kemudian muncul metafora kuat: bahwa bahkan batu yang tampak mati pun menyimpan "kehidupan" dalam bentuk aroma yang hanya terungkap saat hujan turun.
Makna ini sangat relevan dengan bagaimana manusia merespons aroma setelah hujan. Ia bukan hanya sensasi penciuman, tetapi pemicu emosi, memori, dan bahkan rasa spiritualitas.
Aroma tersebut membawa kita pada perasaan damai, reflektif, bahkan inspiratif. Inilah kekuatan pancaindra penciuman, sering kali bekerja secara diam-diam, namun memiliki koneksi langsung dengan bagian otak yang mengatur emosi dan kenangan: sistem limbik.
Dari Penemuan Ilmiah ke Aplikasi Modern
Penemuan Bear & Thomas tidak berhenti sebagai catatan akademik. Justru, pemahaman ilmiah tentang aroma petrichor membuka jalan bagi berbagai inovasi di dunia modern.
1. Aromaterapi dan Industri Parfum
Berbagai produk wewangian mulai bereksperimen menciptakan aroma yang menyerupai petrichor. Senyawa seperti geosmin, vetiver, dan moss extract digunakan untuk meniru kesan "tanah basah" atau "udara setelah hujan". Ini menjadi daya tarik tersendiri karena mampu menciptakan efek menenangkan yang autentik dan tidak artifisial.
2. Scent Marketing dan Psikologi Lingkungan
Di ruang publik seperti hotel, co-working space, atau spa, penggunaan aroma berbasis alam terbukti mampu meningkatkan kenyamanan dan mood pengunjung.
Meta-analisis yang diterbitkan dalam Journal of Marketing menyimpulkan, aroma ambience memiliki efek positif yang konsisten, dari meningkatkan mood, memori, niat belanja, sampai perilaku konsumen, dengan peningkatan berkisar antara 3 % hingga 15 %.
Bahkan, banyak ruang kerja modern mulai menggunakan aroma seperti rain accord atau earthy scent untuk menciptakan suasana yang mendukung fokus dan kreativitas.
3. Indikator Lingkungan Alami
Dalam konteks ekologis, kemampuan mendeteksi geosmin juga digunakan untuk memantau kualitas air dan mendeteksi aktivitas mikroba tertentu di tanah. Ini menunjukkan sesuatu yang kita anggap "bau segar" ternyata bisa menjadi indikator ilmiah dari kondisi lingkungan yang sehat.
Bagaimana Aroma Setelah Hujan Bisa Terbentuk?

Ilustrasi proses aroma setelah hujan
Aroma petrichor tidak muncul begitu saja. Ada proses alami yang cukup kompleks di balik aroma yang tercium begitu hujan pertama membasahi tanah.
Kunci utama dari proses ini adalah keberadaan senyawa bernama geosmin, yang diproduksi oleh mikroorganisme tanah, terutama bakteri dari genus Streptomyces.
Ketika tanah dalam kondisi kering, senyawa-senyawa aromatik seperti geosmin dan minyak tumbuhan menumpuk di permukaan. Saat hujan turun, tetesan air yang menghantam tanah menciptakan tekanan mikro yang melepaskan senyawa-senyawa ini ke udara dalam bentuk aerosol (partikel kecil yang bisa dengan mudah dihirup oleh hidung manusia).
Menariknya, hidung manusia sangat sensitif terhadap geosmin. Bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah, kita sudah bisa mendeteksinya dengan jelas. Inilah yang membuat aroma setelah hujan terasa begitu kuat dan mudah dikenali, meskipun sebenarnya hanya sedikit senyawa yang tersebar di udara.
Mengapa Aroma Setelah Hujan Begitu Disukai?
Aroma setelah hujan sering kali dikaitkan dengan perasaan damai, segar, dan nostalgia. Reaksinya bersifat emosional, bahkan instingtif.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian berjudul "Odor Sensitivity to Geosmin Enantiomers.” Para peneliti menemukan, manusia dapat mendeteksi geosmin pada konsentrasi serendah 9,5 parts per trillion (ppt).
Angka ini menunjukkan indera penciuman manusia sangat peka terhadap geosmin, bahkan melebihi sensitivitas banyak hewan terhadap senyawa bau lainnya.

Jalanan dengan pohon rindang di sekitarnya setelah hujan/Sumber: Canva
Dalam konteks evolusi, kemampuan ini berperan sebagai sinyal keberadaan air atau lingkungan yang subur, dan karenanya menimbulkan reaksi positif secara alamiah.
Selain sensitivitas biologis, ada dimensi psikologis yang juga berperan. Banyak orang mengaitkan aroma petrichor dengan momen-momen menyenangkan: waktu kecil saat bermain di halaman setelah hujan, suara air menetes di sore hari, atau suasana tenang setelah hujan deras mereda.
Aroma ini mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan memori dan emosi, itulah sebabnya efeknya bisa begitu dalam, meski hanya sesaat tercium.
Selain itu, secara tidak sadar, aroma ini memberikan sinyal "kehidupan" dalam konteks ekosistem. Petrichor sering menandai datangnya musim hujan setelah musim kering, yang berarti tanaman akan tumbuh kembali, udara menjadi lebih bersih, dan suhu menjadi lebih sejuk. Hal ini menciptakan rasa nyaman yang alami dalam diri manusia.
Baca juga: Aroma dan Kenangan: Bagaimana Reed Diffuser Bantu Mengabadikan Momen Berharga
Reed Diffuser dengan Nuansa Petrichor (Aroma Hujan)
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia aromaterapi (khususnya reed diffuser) mengalami perkembangan signifikan, terutama dalam hal formulasi wewangian. Selain menenangkan indera penciuman, wewangian juga ditujukan untuk mendukung suasana hati dan produktivitas.
Salah satu aroma yang mulai dihadirkan dalam reed diffuser adalah aroma petrichor.
Aroma setelah hujan mampu menciptakan ruang yang terasa lebih hidup dan terhubung dengan alam. Karakter woody dan earthy dari petrichor membuatnya cocok untuk menciptakan atmosfer yang tenang namun tetap memicu semangat berpikir.
Reed diffuser Home of Humans varian A Room Full Of Ideas
Misalnya, reed diffuser dari Home of Humans varian A Room Full Of Ideas dirancang khusus untuk menghadirkan sensasi relaksasi setelah hujan, namun dengan pendekatan yang lebih fungsional: membantu meningkatkan fokus dan merangsang ide-ide segar, terutama saat digunakan di ruang kerja.
Formulasinya menyajikan pengalaman aroma yang berkembang dari awal hingga akhir: dari ketenangan lavender dan rain accord di awal, menuju ke hangatnya fig dan floral notes, lalu ditutup dengan kedalaman vetiver dan kelembutan moss.
Meskipun diformulasikan untuk workspace, A Room Full Of Ideas fleksibel digunakan di mana saja, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, bahkan area meditasi. Di mana pun ia ditempatkan, aroma petrichor di dalamnya akan selalu membawa nuansa segar dan reflektif, layaknya udara bersih dan harum setelah hujan reda.
Baca lebih lanjut tentang Reed Diffuser di Ruang Kerja: Tingkatkan Produktivitas dengan Aroma "A Room Full of Ideas"
Menghadirkan Aroma Setelah Hujan di Kehidupan Sehari-hari
Aroma petrichor bukan hanya soal hujan yang turun atau tanah yang basah. Ia adalah pengalaman sensorik yang menyentuh memori, emosi, dan bahkan produktivitas. Aroma ini menghubungkan kita dengan alam sekaligus menawarkan ruang hening yang dibutuhkan di tengah kesibukan sehari-hari.
Kini, menikmati aroma setelah hujan tidak lagi bergantung pada cuaca. Lewat inovasi dalam dunia aromaterapi, kamu bisa menghadirkan nuansa yang sama kapan pun kamu mau, baik untuk relaksasi maupun meningkatkan fokus.

Reed diffuser Home of Humans varian A Room Full Of Ideas
Jika kamu ingin membawa sensasi itu ke dalam ruangan, reed diffuser seperti A Room Full Of Ideas dari Home of Humans bisa menjadi pilihan ideal. Diformulasi dengan keseimbangan aroma yang kompleks dan fungsional, diffuser ini mampu mengubah ruangan biasa menjadi tempat yang menginspirasi.
Biasanya, ide-ide terbaik justru muncul setelah aroma hujan memenuhi udara.