Dehidrasi Kulit vs Kulit Kering, Kenali Perbedaan dan Cara Merawatnya
Pernah merasa kulit terasa kencang, tampak kusam, atau bahkan mudah mengelupas? Beberapa orang langsung mengira itu tanda kulit kering. Padahal, bisa jadi sebenarnya kulitmu sedang mengalami dehidrasi.
Meski terlihat mirip, dehidrasi kulit dan kulit kering adalah dua kondisi yang berbeda dan memerlukan perawatan yang juga berbeda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara tuntas perbedaan dehidrasi kulit vs kulit kering, serta cara merawat keduanya dengan tepat agar kulitmu tetap sehat, lembap, dan glowing!
Apa Itu Dehidrasi Kulit?

Tangan dengan tanda kulit dehidrasi/Sumber: Canva
Dehidrasi kulit adalah kondisi saat kulit kekurangan kadar air, bukan minyak.
Artinya, bahkan kulit yang terlihat berminyak pun bisa mengalami dehidrasi. Kondisi ini sering kali bersifat sementara dan bisa dipicu oleh berbagai faktor eksternal, seperti paparan sinar matahari, udara kering, AC, polusi, hingga kurangnya asupan cairan dalam tubuh.
Dikarenakan sering disalahartikan sebagai kulit kering biasa, beberapa orang justru menggunakan produk yang salah. Misalnya, memakai krim yang terlalu berat untuk kulit dehidrasi, padahal yang dibutuhkan adalah hidrasi intens yang ringan.
Kunci utama merawat kulit dehidrasi adalah meningkatkan kadar air dalam kulit, bukan hanya menambah minyak.
Ciri-ciri kulit dehidrasi:
-
Kulit terasa kencang atau ketarik, terutama setelah mencuci muka atau mandi
-
Tekstur kulit terlihat kusam dan kasar
-
Muncul garis-garis halus akibat kekurangan kelembapan
-
Sensasi perih atau gatal di beberapa area
-
Kulit tampak berminyak di permukaan, tetapi terasa kering di dalam
Baca selengkapnya tentang Pentingnya Hidrasi Kulit dan Produk yang Dapat Membantu Menjaga Kelembapan
Apa Itu Kulit Kering?

Kaki dengan tanda kulit kering/Sumber: Canva
Berbeda dengan kulit dehidrasi, kulit kering adalah kondisi kulit yang memang kekurangan minyak alami (sebum).
Kondisi ini biasanya bersifat jangka panjang dan bisa merupakan tipe kulit seseorang secara alami. Jadi, kalau kamu memang lahir dengan tipe kulit kering, kondisi ini kemungkinan akan terus berlangsung, meski bisa dikelola dengan perawatan yang tepat.
Kulit kering juga lebih rentan mengalami iritasi, kemerahan, dan penuaan dini jika tidak dirawat dengan baik. Oleh sebab itu, kulit kering membutuhkan pelembap yang lebih rich dan emolien, yang berfungsi mengunci kelembapan sekaligus memperkuat lapisan pelindung kulit (skin barrier).
Ciri-ciri kulit kering:
-
Kulit terasa kasar dan bersisik
-
Mudah mengelupas, terutama di area seperti siku, lutut, atau kaki
-
Sering terasa gatal, terutama setelah mandi atau di udara dingin
-
Pori-pori hampir tak terlihat
-
Tampak kusam dan kurang elastis
Baca juga: Kulit Kering Saat Musim Dingin? Berikut Cara Melembapkannya!
Perbedaan Dehidrasi Kulit vs Kulit Kering
Memahami perbedaan dehidrasi kulit vs kulit kering penting agar kamu tidak salah memilih produk body care yang justru bisa memperparah kondisi kulit.
Berikut tabel perbandingan singkat yang bisa membantumu membedakan keduanya:
Aspek |
Dehidrasi kulit |
Kulit kering |
Penyebab |
Kekurangan air pada kulit |
Kekurangan minyak alami (sebum) |
Jenis kondisi |
Bersifat sementara, bisa dialami siapa saja |
Biasanya tipe kulit bawaan |
Tanda-tanda umum |
Kulit terasa ketarik, kusam, garis halus |
Kulit kasar, bersisik, mudah mengelupas |
Permukaan kulit |
Bisa berminyak tapi terasa kering di dalam |
Tampak kering dan kasar di luar |
Perawatan yang dibutuhkan |
Produk berbasis air dan humektan |
Produk kaya emolien dan oklusif |
Ingredients yang cocok |
Hyaluronic acid, glycerin, aloe vera |
Shea butter, ceramide, squalane |
1. Penyebab
Dehidrasi kulit terjadi karena kurangnya kandungan air di dalam kulit. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor eksternal seperti paparan sinar matahari berlebihan, cuaca dingin atau kering, penggunaan AC terlalu lama, hingga kurang minum air putih.
Sementara itu, kulit kering disebabkan oleh kurangnya produksi minyak alami atau sebum pada kulit. Biasanya, ini adalah tipe kulit yang dimiliki seseorang secara alami dan bersifat jangka panjang.
Baca juga: Cara Merawat Kulit yang Sering Terkena AC agar Tetap Lembap dan Sehat
2. Jenis Kondisi
Perbedaan besar lainnya adalah dari sisi sifat kondisi. Dehidrasi kulit bersifat sementara dan bisa dialami oleh siapa pun, termasuk pemilik kulit berminyak. Artinya, ini bukan tipe kulit, tapi lebih kepada kondisi yang bisa berubah-ubah tergantung kebiasaan dan lingkungan.
Sebaliknya, kulit kering adalah tipe kulit bawaan yang cenderung menetap. Orang dengan kulit kering perlu perawatan khusus secara konsisten untuk menjaga kelembapan alami kulitnya.
3. Tanda-Tanda Umum
Kulit yang mengalami dehidrasi umumnya terasa kencang, kusam, dan bisa muncul garis-garis halus. Menariknya, meski terasa kering dari dalam, permukaan kulit bisa tampak berminyak karena tubuh mencoba “mengompensasi” kekurangan air dengan memproduksi minyak.
Sementara itu, kulit kering cenderung memiliki permukaan yang kasar, bersisik, mudah mengelupas, dan terasa gatal, terutama setelah mandi atau saat udara dingin.
4. Permukaan Kulit

Tangan dengan tanda kulit dehidrasi/Sumber: Canva
Pada kulit dehidrasi, permukaan kulit bisa terlihat normal bahkan berminyak, tetapi tetap terasa tidak nyaman, seperti tertarik atau kencang. Ini karena kekurangan air terjadi di lapisan dalam kulit.
Sebaliknya, kulit kering secara visual akan tampak kasar dan kaku, dengan tekstur yang cenderung bersisik dan pori-pori kecil atau hampir tidak terlihat. Permukaan kulit ini juga lebih sensitif terhadap iritasi karena skin barrier yang lemah.
5. Perawatan yang Dibutuhkan
Untuk mengatasi dehidrasi kulit, kuncinya adalah mengembalikan kadar air di dalam kulit. Produk yang dibutuhkan adalah yang bersifat menghidrasi, seperti toner atau serum berbasis air dengan kandungan humektan.
Di sisi lain, kulit kering membutuhkan pelembap yang kaya akan emolien dan oklusif, yakni bahan yang dapat membantu mengunci kelembapan di permukaan kulit sekaligus memperkuat lapisan pelindungnya.
Baca lebih lanjut tentang Tips Perawatan Kulit Sesuai Usia: Dari 20-an hingga 40 Tahun ke Atas
6. Contoh Kandungan yang Sesuai
Beberapa bahan yang cocok untuk kulit dehidrasi antara lain hyaluronic acid, glycerin, dan aloe vera, di mana semuanya berfungsi menarik dan menjaga air di dalam kulit.
Untuk kulit kering, dibutuhkan bahan-bahan yang lebih kaya seperti shea butter, ceramide, squalane, atau minyak alami seperti jojoba oil dan almond oil. Kandungan-kandungan ini bekerja untuk mengisi kekosongan lipid serta membantu mencegah penguapan air dari permukaan kulit.
Cara Merawat Kulit Dehidrasi dan Kulit Kering

Body lotion diaplikasikan di kaki/Sumber: Canva
Memahami perbedaan antara kulit dehidrasi dan kulit kering hanyalah langkah awal. Hal yang paling penting adalah bagaimana kamu merespons kondisi kulitmu dengan perawatan yang tepat.
Berikut tips perawatan sesuai kondisi kulit:
Untuk kulit yang mengalami dehidrasi, fokus utama adalah meningkatkan hidrasi atau kadar air dalam kulit. Pilih produk yang ringan, cepat meresap, dan mengandung bahan humektan, yakni zat yang menarik air ke dalam lapisan kulit.
Tips merawat kulit dehidrasi:
-
Gunakan toner atau essence berbasis air setelah mandi atau mencuci wajah/badan.
-
Pilih serum dengan kandungan hyaluronic acid, glycerin, atau aloe vera.
-
Hindari eksfoliasi berlebihan, karena bisa memperparah dehidrasi.
-
Minum air putih yang cukup setiap hari untuk membantu hidrasi dari dalam.

Body serum dari Body of Humans
Body of Humans Body Serum dengan Aktiv Aromatic Raspberry Fruit Extract bisa jadi solusi tepat untuk kondisi ini. Body serum ini menghadirkan wangi segar dari Raspberry Fruit yang sekaligus berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari radikal bebas.
Kandungan Hydroxyethyl Urea membantu meningkatkan kelembapan secara optimal, sementara kombinasi Aloe Vera, Yam, dan Kelp memberikan sensasi dingin yang ringan dan menenangkan. Ditambah dengan Mix Berries, kulit akan terasa lebih sehat, halus, dan cerah jika digunakan secara rutin.
Merawat Kulit Kering
Kulit kering memerlukan pendekatan berbeda. Fokusnya adalah mengunci kelembapan dan memperbaiki lapisan pelindung kulit (skin barrier) yang lemah. Karena itu, dibutuhkan produk dengan tekstur lebih rich dan mengandung emolien yang dapat memperbaiki tekstur kulit.
Tips merawat kulit kering:
-
Gunakan body lotion atau body butter segera setelah mandi saat kulit masih sedikit lembap.
-
Pilih produk dengan kandungan seperti shea butter, ceramide, squalane, atau minyak alami.
-
Hindari sabun berbahan keras atau terlalu banyak busa.
-
Gunakan pakaian berbahan lembut yang tidak menggesek kulit berlebihan.

Body lotion dari Body of Humans
Body of Humans Body Lotion dengan Aktiv Aromatic Jasmine Flower Extract adalah pilihan ideal untuk pemilik kulit kering. Diperkaya dengan ekstrak jasmine yang menenangkan dan wangi khas seperti parfum HMNS Essence of the Sun, lotion ini tidak hanya melembapkan tapi juga memberi pengalaman sensorik yang menyenangkan.
Kandungan Hydroxyethyl Urea membantu meningkatkan kelembapan kulit, sementara Sunflower Oil berfungsi mengunci hidrasi agar kulit tetap lembut. Ditambah lagi, ada perlindungan dari sinar UVA & UVB, menjadikan lotion ini cocok untuk digunakan setiap hari, baik di dalam maupun luar ruangan.
Kenali Kulitmu, Rawat dengan Cara yang Tepat
Memahami perbedaan antara dehidrasi kulit vs kulit kering adalah langkah penting untuk merawat kulit secara efektif. Keduanya memang sama-sama menyebabkan rasa tidak nyaman, tapi membutuhkan pendekatan berbeda.
Kulit dehidrasi butuh hidrasi dari dalam, sementara kulit kering memerlukan kelembapan ekstra dan perlindungan skin barrier.
Kalau kamu sedang mencari body care yang efektif untuk mengatasi permasalahan kulitmu, rangkaian produk dari Body of Humans bisa jadi pilihan yang layak dipertimbangkan, tentu tetap disesuaikan dengan kebutuhan kulitmu.