Mengapa Stres Bisa Membuat Masalah Kulit? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Setelah seharian penuh menghadapi pekerjaan, deadline, atau persoalan pribadi, tubuh biasanya memberi tanda kelelahan. Salah satu tanda yang paling sering muncul adalah kondisi kulit yang tiba-tiba berubah, termasuk muncul jerawat, terasa lebih kering, atau tampak kusam.

 

Fenomena ini bukan kebetulan. Berbagai penelitian telah menemukan adanya hubungan stres dan kulit yang saling memengaruhi.

 

Artikel ini akan mengupas bagaimana stres bisa memengaruhi kesehatan kulit, jenis masalah kulit yang sering muncul karenanya, serta langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kulit tetap sehat dan terawat. Yuk, simak!

Hubungan Stres dan Kulit

Seseorang sedang memegang kepala, mengindikasikan stres/Sumber: Canva

Seseorang sedang memegang kepala, mengindikasikan stres/Sumber: Canva

 

Stres memberikan dampak nyata pada kulit melalui mekanisme biologis yang kompleks. Berikut beberapa penjelasannya:

1. Aktivasi Hormon Stres

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Journal of Investigative Dermatology, saat stres, tubuh mengaktifkan sistem yang disebut HPA axis. Sistem ini melepaskan hormon kortisol, yang sebenarnya berguna untuk membantu tubuh siaga.

 

Namun, jika jumlahnya terlalu banyak dan berlangsung lama, kortisol bisa mengganggu keseimbangan kulit, memperlambat regenerasi sel, dan membuat fungsi pelindung kulit jadi lemah

2. Perubahan Sirkulasi Darah pada Kulit

Menurut Frontiers in Human Neuroscience, stres psikologis berhubungan erat dengan vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah kecil. Akibatnya, aliran oksigen dan nutrisi ke kulit menurun, membuat kulit tampak lebih kusam dan kehilangan vitalitasnya.

3. Stres Oksidatif dan Kerusakan Sel Kulit

Penelitian yang dipublikasikan di Antioxidants menjelaskan, stres meningkatkan produksi radikal bebas (ROS) dalam tubuh. ROS berlebihan dapat merusak kolagen dan elastin, yang pada akhirnya mempercepat munculnya tanda penuaan dini seperti garis halus dan keriput. 

4. Gangguan Ekosistem Mikroba Kulit

Sebuah review di Journal of Clinical Medicine menyebutkan, stres kronis dapat memicu dysbiosis, yaitu ketidakseimbangan mikroflora kulit. Ketika mikrobiota alami terganggu akibat peningkatan kortisol dan mediator neuroendokrin, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, peradangan, bahkan infeksi.

Masalah Kulit yang Sering Dipicu oleh Stres

Selain dirasakan oleh pikiran, stres juga tercermin pada kondisi kulit. Beberapa masalah kulit bahkan terbukti memiliki kaitan erat dengan tingkat stres seseorang, termasuk:

 

  • Jerawat dan Peradangan

Jerawat punggung/Sumber: Canva

Jerawat punggung/Sumber: Canva


Salah satu masalah kulit paling umum yang dipicu stres adalah jerawat. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Acta Dermato-Venereologica, mahasiswa dengan tingkat stres tinggi mengalami jerawat yang lebih parah dibanding mereka yang lebih tenang, meskipun kadar minyak di kulit tidak selalu meningkat.

 

Hal ini menunjukkan, jerawat lebih dipengaruhi oleh proses inflamasi akibat hormon stres dan pelepasan neuropeptida, bukan sekadar produksi minyak berlebih.

 

  • Kulit Kering dan Kusam

Stres juga memengaruhi fungsi pelindung alami kulit. Sebuah studi di Scientific Reports membuktikan, stres psikologis meningkatkan trans-epidermal water loss (TEWL), yaitu penguapan air dari lapisan kulit. TEWL yang tinggi membuat kulit kehilangan kelembapan lebih cepat, tampak kusam, dan terasa lebih kering.

 

Itu sebabnya, meski menggunakan pelembap, kulit tetap bisa terlihat tidak sehat jika faktor stres tidak ditangani.

 

Baca juga: Kulit Kusam karena Polusi? Ini Solusi Efektif untuk Rawat Kulit Tubuhmu!

 

  • Eksim dan Psoriasis

Berdasarkan review di Frontiers in Human Neuroscience, stres kronis dapat memperburuk penyakit kulit inflamasi seperti eksim (dermatitis atopik) dan psoriasis. Kedua kondisi ini berkaitan dengan sistem imun yang terlalu aktif.

 

Saat stres, tubuh melepaskan hormon corticotropin-releasing hormone (CRH) dan mediator inflamasi yang memperkuat peradangan pada kulit. Inilah sebabnya banyak penderita eksim atau psoriasis melaporkan gejala mereka lebih sering kambuh ketika berada dalam tekanan emosional.

 

  • Rambut Rontok (Alopecia Areata)

Seseorang sedang memegang sisir yang penuh dengan rambut rontok/Sumber: Canva

Seseorang sedang memegang sisir yang penuh dengan rambut rontok/Sumber: Canva


Stres berat juga dapat memicu atau memperburuk alopecia areata, yaitu kerontokan rambut yang disebabkan oleh reaksi autoimun.

 

Studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine menyebutkan, stres psikologis dapat mengganggu komunikasi antara sistem saraf, imun, dan folikel rambut. Akibatnya, folikel rambut dianggap sebagai “musuh” oleh tubuh, lalu diserang hingga menyebabkan kerontokan.

Cara Mengurangi Dampak Stres pada Kulit

Meski stres tidak bisa dihindari sepenuhnya, ada banyak cara untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan kulit. Kombinasi antara gaya hidup sehat dan perawatan kulit yang konsisten dapat membantu menjaga kulit tetap kuat meski berada dalam tekanan.

1. Kelola Stres dengan Baik

Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, pernapasan dalam, atau journaling mampu menurunkan kadar kortisol dalam tubuh. Selain menenangkan pikiran, aktivitas ini juga mendukung keseimbangan hormon yang lebih sehat untuk kulit.

2. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Seseorang sedang tidur/Sumber: Canva

Seseorang sedang tidur/Sumber: Canva


Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk memperbaiki diri, termasuk memperbarui sel-sel kulit. Penelitian dalam Clinical and Experimental Dermatology menyebutkan, kurang tidur meningkatkan stres oksidatif dan memperburuk kondisi kulit.

 

Oleh karena itu, tidur 7–8 jam setiap malam sangat penting untuk kesehatan kulit.

3. Konsumsi Makanan Bergizi

Asupan makanan berperan besar dalam melawan efek stres. Makanan kaya antioksidan seperti buah beri, sayuran hijau, kacang-kacangan, serta ikan berlemak dapat membantu mengurangi peradangan kulit.

 

Sebaliknya, terlalu banyak gula atau makanan olahan justru bisa memperparah jerawat dan inflamasi.

4. Olahraga Teratur

Aktivitas fisik terbukti menurunkan kadar hormon stres sekaligus meningkatkan sirkulasi darah, yang membantu menyalurkan nutrisi dan oksigen ke kulit. Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang sudah cukup untuk memberi dampak positif.

 

Baca juga: Jangan Lupa Pakai Body Lotion Setelah Melakukan 8 Aktivitas Ini!

5. Perawatan Kulit yang Menenangkan

Selain menjaga gaya hidup tetap seimbang, rutinitas perawatan kulit juga memiliki peran besar dalam menjaga kulit tetap sehat saat menghadapi stres. Produk dengan kandungan menenangkan seperti aloe vera, chamomile, oat, atau niacinamide terbukti dapat membantu meredakan peradangan sekaligus memperkuat skin barrier.

 

Untuk mendukung kebutuhan tersebut, Body of Humans menghadirkan rangkaian body care yang diformulasikan khusus agar kulit tetap terasa nyaman dan terawat.

 

Body lotion dari Body of Humans

Body lotion dari Body of Humans


Salah satunya adalah Body Lotion dengan Aktiv Aromatic Jasmine Flower Extract. Lotion ini membantu menenangkan kulit dan melembapkan tanpa rasa lengket, sekaligus dilengkapi perlindungan UV dari sinar UVA & UVB.

 

Kehadiran Hydroxyethyl Urea dan Sunflower Oil semakin memperkuat fungsinya dengan mengunci kelembapan sehingga kulit tetap halus dan lembut sepanjang hari.

 

Body serum dari Body of Humans

Body serum dari Body of Humans

 

Sebagai pelengkap, ada juga Body Serum dengan Aktiv Aromatic Raspberry Fruit Extract yang memberikan kesegaran sekaligus perlindungan ekstra. Serum ini berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari radikal bebas.

 

Kandungan aloe vera, yam, dan kelp di dalamnya menghadirkan sensasi dingin yang ringan dan menenangkan, sementara perpaduan mix berries membantu kulit tampak lebih sehat, cerah, dan halus untuk pemakaian jangka panjang.

Kulit Sehat Dimulai dari Pikiran Tenang dan Perawatan Tepat

Stres memang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang sulit dihindari. Namun, memahami bagaimana stres memengaruhi kesehatan kulit dapat membantu kita lebih bijak dalam menjaganya.

 

Mulai dari mengelola stres, tidur yang cukup, menjaga pola makan, hingga memilih produk perawatan yang tepat, semuanya berperan penting dalam menjaga kulit tetap sehat.

 

Rangkaian perawatan tubuh dari Body of Humans hadir sebagai pendamping yang bisa membantu menenangkan, melembapkan, sekaligus melindungi kulit. Dengan kombinasi gaya hidup sehat dan produk yang tepat, kulit akan lebih mampu menghadapi tantangan yang datang bersama stres.

 

Pada akhirnya, kulit yang sehat adalah cerminan dari pikiran yang tenang dan tubuh yang terjaga keseimbangannya.